Binari
Memahami Jenis Website Development dan Tahapan Pengembangan Website

Sumber gambar: unsplash.com

Sedang merencanakan pembuatan website untuk perusahaan, bisnis, organisasi atau kebutuhan lainnya? Berikut adalah ulasan singkat kami tentang jenis-jenis website development dan tahapan pengembangan website yang umum dilakukan.

Jenis Website Development


Berkaitan dengan kebutuhan website development, secara garis besar biasanya praktik pengembangan website dibagi menjadi tiga kategori. Anda akan sering mendengar ketiga istilah ini saat sedang berhubungan dengan web developer. Tiga kategori tersebut adalah:

1. Front End Development

Pertama, Anda perlu mengenal front end web development. Proses pelaksanaannya berkaitan dengan membangun tampilan website pada sisi klien. Dalam prosesnya, Anda perlu memastikan kalau front end website maupun aplikasi mempunyai desain yang memberi kenyamanan pada para target pengunjung.

Di dalamnya, terdapat berbagai aspek yang berkaitan dengan kenyamanan para pengunjung website. Termasuk di antaranya adalah desain website yang responsif, sistem navigasi yang rapi, maupun tata letak website yang menarik. Jika Anda mencari jasa front end developer, skill dasar yang perlu diperhatikan adalah keahlian pada bahasa HTML, CSS, serta JavaScript. Selain itu, Anda perlu pula mempertimbangkan pula keahlian terkait framework maupun library yang populer digunakan untuk front end web development, seperti:

  • React
  • Angular
  • Vue.js
  • Ember.js
  • Semantic UI
  • Svelte

2. Back End Development

Kalau front end merupakan pengembangan website pada sisi klien, maka back end mempunyai kaitan erat dengan sisi server. Pengerjaan back end website mempunyai kaitan erat dengan infrastruktur website. Back end developer banyak berkutat dengan aspek terkait server, database, logika, serta API. Lewat proses pengembangan back end yang baik, pengelolaan data dalam sebuah website akan tertata secara rapi. Hal ini kemudian membuat segala hal yang muncul pada sisi klien bisa bekerja dengan baik. Bahasa pemrograman yang biasa digunakan untuk pengembangan back end website cukup beragam. PHP menjadi bahasa yang paling sering digunakan. Selain PHP, ada pula jenis bahasa pemrograman serta framework lain yang cukup populer seperti .Net, Python, Ruby on Rails, dan lainnya.

3. Full Stack Development

Lalu, bagaimana kalau Anda ingin jasa web developer Jakarta yang mengurusi aspek front end maupun back end? Jawabannya adalah full stack developer. Mereka merupakan jenis developer yang bertanggung jawab dalam proses pengembangan website secara menyeluruh. Full stack developer mempunyai tingkat keahlian tinggi tidak cuma dalam bidang front end dan back end. Namun, mereka juga mempunyai kecakapan dalam pengelolaan database. Oleh karena itu, mereka memahami setiap tahapan proses pengembangan website secara menyeluruh. Ada beberapa platform yang biasa digunakan oleh para developer fullstack, di antaranya adalah:

  • MEAN Stack yang terdiri dari MongoDB, Express JS, Angular JS dan Node JS. Platform ini menggunakan bahasa pemrograman JavaScript yang disertai dukungan library open source yang begitu besar.
  • MERN Stack. Alih-alih menggunakan framework Angular, MERN bekerja dengan memanfaatkan library React. Selebihnya, MERN tetap menggunakan MongoDB, Express JS, dan Node JS.
  • MEVN Stack. Ada pula platform MEVN yang menggunakan Vue.js sebagai pengganti dari Angular. Menggunakan Vue.js cukup populer karena memungkinkan proses coding yang readable dan berkecepatan tinggi.
  • LAMP Stack menjadi standar dasar dalam pengembangan website. Platform ini terdiri dari LINUX, Apache, MySQL, serta PHP. Dalam praktiknya, Anda bisa pula menjumpai penggunaan Perl atau Python sebagai pengganti PHP.

Tahapan dalam Proses Website Development


Tak cukup dengan memahami jenis-jenis website development, Anda juga perlu mengerti tahapan yang perlu dilakukan dalam proses pengembangan sebuah website. Secara umum, ada lima tahapan mendasar yang perlu dilakukan, yakni:

1. Perencanaan

Tahap paling awal dalam proses pengembangan website adalah perencanaan. Pelaksanaannya begitu penting karena berkaitan erat dengan website yang akan Anda bangun. Dalam pelaksanaannya, ada banyak hal yang perlu Anda rencanakan, di antaranya:

  • Riset
    Pelaksanaan riset mempunyai tujuan untuk mengetahui tingkat persaingan website dengan segmen pengunjung yang sama. Riset juga membantu Anda untuk mengetahui fitur yang perlu maupun yang tak perlu digunakan dalam rancangan desain website. Tak ketinggalan, Anda perlu pula melakukan riset kata kunci sebagai bagian dari langkah awal implementasi search engine optimization (SEO) untuk website. Dengan pemanfaatan SEO, Anda bisa memperoleh kemudahan dalam mendatangkan traffic untuk website.
  • Sitemap
    Sitemap berguna untuk memberikan gambaran korelasi antara setiap halaman dalam website. Pemakaiannya memberikan kejelasan hirarki struktur website dan sekaligus memudahkan Anda dalam menyusun navigasi website. Hal ini kemudian berdampak pada kenyamanan pengunjung.
  • Wireframe
    Wireframe merupakan desain tampilan visual website. Anda bisa membuat wireframe dengan tampilan berupa kotak maupun garis yang menggambarkan tata letak dari setiap elemen pada website. Pembuatan wireframe mempunyai manfaat penting dalam perancangan website. Keberadaannya bisa menjadi panduan dalam tampilan layout website. Selain itu, wireframe juga berguna dalam memberi kemudahan dalam pengerjaan website.
  • Penggunaan teknologi
    Anda perlu menetapkan jenis framework, library, deployment tool dan lain sebagainya yang digunakan dalam pengembangan website. Perencanaan penggunaan teknologi secara tepat bisa membantu Anda mengembangkan website secara lebih efektif.

2. Perancangan Desain

Web developer selanjutnya akan menjalankan tahapan perancangan atau desain. Proses perancangan desain berlangsung dengan menggunakan sitemap serta wireframe sebagai bahan acuan. Dalam tahapan ini, desainer akan banyak melakukan perancangan desain sesuai dengan keinginan serta kebutuhan klien.

Dalam proses perancangan desain, Anda bisa melihat tampilan website secara lebih jelas. Anda dapat menentukan tipografi, skema warna, animasi, tombol, menu, dan elemen visual lain sesuai kebutuhan dengan berlandaskan pada wireframe.

Hal penting yang perlu menjadi perhatian dalam proses desain adalah kesesuaian dengan target audiens. Anda perlu memastikan kalau jasa pembuatan website Jakarta yang dipilih bisa memberikan desain tampilan menarik yang membuat target audiens nyaman saat berkunjung.

3. Implementasi

Tahapan perancangan desain berlangsung tanpa ada proses coding di dalamnya. Kalau desain tersebut sudah disetujui, maka ada tahapan implementasi yang melibatkan proses coding.

Pelaksanaannya menjadi tanggung jawab dari seorang front end developer bersama dengan back end developer atau bisa pula jadi tanggung jawab penuh full stack developer.

Tim web developer Jakarta yang Anda tunjuk selanjutnya akan mendefinisikan teknologi, fungsionalitas, integrasi, serta aspek lain yang dibutuhkan dalam website. Dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab tersebut, para developer harus mengacu pada dokumen spesifikasi teknis yang ada.

4. Pengujian dan Deployment

Anda sudah bisa melihat tampilan website yang bisa dioperasikan, termasuk bagian back end. Hanya saja, website tersebut masih belum beroperasi secara menyeluruh. Perlu ada tahapan pengujian untuk mengetahui apakah website dapat bekerja dengan baik atau tidak.

Proses pengujian harus Anda lakukan dengan cermat. Anda pun perlu menjalankannya sebelum deployment. Dengan begitu, Anda dapat menjalankan pengujian secara leluasa dan memastikan tidak ada error maupun broken link pada website.

Jika Anda sudah memastikan kelancaran penggunaan website, maka proses deployment bisa dilakukan. Dengan adanya deployment, maka website bisa diakses secara luas oleh para pengunjung.

5. Post-Deployment and Maintenance

Anda mungkin berpikir kalau website sudah rilis dan pekerjaan web developer sudah selesai. Tunggu dulu. Ada tahapan penting yang tak boleh dilewatkan, yakni post deployment dan maintenance. Post deployment penting untuk Anda lakukan untuk memastikan website dapat bekerja dengan lancar. Apalagi, penggunaan teknologi kerap disertai dengan adanya pembaruan. Anda perlu menjalankan pembaruan secara berkala demi menjaga kenyamanan serta keamanan website.

Selain itu, Anda juga perlu melakukan pengujian pada UX website secara berkala. Tujuannya adalah untuk memastikan kalau setiap elemen pada website dapat bekerja dengan baik sesuai dengan hasil rancangan. Kalaupun ada hal yang salah, Anda bisa segera memperbaikinya.

Tak kalah penting dalam proses maintenance adalah memastikan konten berisi informasi terbaru. Misalnya, informasi terkait halaman kontak, ulasan pelanggan, maupun harga.